Evaluasi Penerapan Strategi Pemberian Voucher Diskon Layanan Spa Pada Wisatawan Lokal dan Asing di Primebiz Hotel Kuta Bali
DOI:
https://doi.org/10.56743/josse.v1i1.419Keywords:
layanan, Promosi, spa, vocher potonganAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui karakteristik wisatawan lokal dan asing , serta mengevaluasi efektifitas penerapan strategi promosi dengan mengunakan voucher diskon yang dilakukan hotel dalam meningkatkan jumlah wisatawan lokal dan asing yang pengguna vocher SPA serta untuk mengetahui faktor menghambat efektifitas penerapan strategi promosi dengan mengunakan voucher diskon yang dilakukan hotel. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. pengolahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi, yaitu triangulasi data, sumber, metode, dan waktu. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Wisatawan lokal yang menggunakan voucher diskon spa di PrimeBiz Hotel Kuta umumnya berusia 25-45 tahun, mayoritas perempuan dengan pendapatan menengah ke atas, yang mencari relaksasi setelah gaya hidup sibuk. Sementara wisatawan asing, berusia 30-50 tahun, mayoritas perempuan dari negara dengan budaya perawatan diri seperti Jepang Korea Selatan, dan negara Eropa, cenderung mencari pengalaman spa yang unik dan autentik. Kedua kelompok menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi dan sering merekomendasikan layanan spa.Strategi pemberian voucher diskon untuk layanan SPA di Primebiz hotel Kuta telah berhasil meningkatkan minat dan penggunaan fasilitas tersebut di kalangan wisatawan lokal dan asing hotel berkisar 24-36% dari vocher yang di bagikan ke wisatawan lokal dan asing hotel. Meskipun ada tantangan seperti harga layanan yang tinggi dan waktu penggunaan yang terbatas, voucher diskon menciptakan rasa urgensi dan persepsi nilai yang lebih tinggi, mendorong wisatawan lokal dan asing untuk memanfaatkan layanan tersebut selama menginap. Ini menunjukkan bahwa pemberian diskon bukan hanya menarik minat jangka pendek, tetapi juga berpotensi membangun loyalitas pelanggan melalui pengalaman positif yang dihasilkan. masih ada beberapa hambatan yang signifikan. Biaya layanan yang dianggap tinggi, layanan SPA yang tidak dianggap sebagai kebutuhan utama, dan persaingan dengan fasilitas hotel gratis seperti kolam renang menjadi alasan utama mengapa banyak wisatawan lokal dan asing enggan menggunakan fasilitas spa.